Beranda › Forum › SWR& Power Meter › The Trade Desk monetisasi Programmatic Advertising di OTT dan CTV
- This topic has 0 balasan, 1 suara, and was last updated 3 years, 1 months yang lalu by terrygerald83.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
19/07/2021 pada 14:55 #8244terrygerald83Peserta
The Trade Desk mengumumkan kemitraan strategis menggunakan RCTI+ dan IndiHome.
Pesatnya digitalisasi industri media memberikan perubahan paradigma dalam cara rakyat Indonesia mengonsumsi konten online. Lonjakan konsumsi digital di semua Indonesia terjadi di saat orang-orang berada pada tempat tinggal akibat pandemi yg sedang berlangsung. Konsumen semakin mengandalkan perangkat yg terhubung dengan internet buat menerima hiburan serta gosip termasuk pula streaming video, streaming audio, dan gosip secara daring.
Hal ini memberikan peluang baru bagi pengiklan buat menjangkau audiens di banyak sekali perangkat agar bisa selalu terhubung dengan bepergian dan jejak mereka di ranah digital. Melalui platform Programmatic Advertising The Trade Desk, marketers bisa mengakses inventory iklan premium pada aneka macam situs web, software, podcast, serta platform streaming OTT buat bisa menargetkan ke audiens yang relevan di aneka macam perangkat di medium yang sempurna, di waktu yang sempurna.
Kerjasama menggunakan RCTI+ dan IndiHome ini ditinjau sangat krusial untuk membuka lebih poly peluang bagi pengiklan.
“di tahun kemudian, waktu pengiklan dihadapkan pada kekuatan data, mereka beralih memakai programmatic advertising seperti platform The Trade Desk menggunakan lebih agresif dibandingkan menggunakan sebelumnya. CTV serta OTT adalah segmen dengan pertumbuhan tercepat pada platform kami. Kami senang serta sangat kulkas 2 pintu bersemangat buat bisa bermitra dengan pemimpin pasar mirip RCTI+ serta IndiHome dan kami akan terus menaikkan efektivitas penyedia layanan inventory periklanan untuk membantu pengiklan mengikuti perubahan sikap konsumen,” kata Country Manager Indonesia, The Trade Desk Florencia Eka.
Melalui Platform OTT mirip RCTI+ memungkinkan pengguna buat menonton konten video premium melalui internet serta menyampaikan kebebasan kepada pengguna buat menentukan konten apa yang ingin mereka tonton, kapan serta di perangkat mana mereka ingin menonton konten tadi.
berdasarkan hasil riset Kantar yang dilakukan sang The Trade Desk, masyarakat Indonesia melakukan streaming konten OTT hampir tiga miliar jam per bulan, yang berakibat Indonesia negara yg paling banyak menonton OTT pada Asia Tenggara. Konsumen Indonesia jua termasuk yang paling toleran terhadap iklan. Sembilan puluh 5 % pemirsa OTT di Indonesia akan menonton iklan menggunakan imbalan berupa konten gratis, serta 66 persen pemirsa OTT Indonesia mengaku mengingat merek, produk, atau layanan dari iklan terakhir yang mereka lihat. Ini merupakan peluang signifikan bagi pengiklan buat merangkul OTT sebagai salah satu saluran yang berkembang pesat buat menjangkau konsumen dalam skala akbar.
RCTI+ telah memilih The Trade Desk menjadi platform periklanan digital pertama yang menunjukkan inventory OTT-nya secara programmatic. Kemitraan ini memungkinkan pengiklan buat menjangkau lebih berasal 30,5 juta pengguna aktif bulanan melalui perangkat lunak seluler RCTI+, yang menyajikan konten video berasal jaringan media televisi terbesar, yaitu RCTI, MNCTV, GTV serta iNews, selain sinetron, pertandingan olahraga, serta film blockbuster.
“RCTI+ sangat memahami kesukaan warga Indonesia yg tidak tertandingi dalam menikmati konten streaming video berkualitas tinggi pada perangkat seluler mereka. Kemitraan kami menggunakan The Trade Desk memungkinkan pengiklan buat memaksimalkan peluang OTT yang sedang berkembang. ketika ini pengiklan bisa memanfaatkan kekuatan data yg disajikan secara lengkap buat mengukur dan membandingkan peluang iklan di semua saluran serta mengukur akibat usaha global nyata,” kentara Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo.
Paket Semangat Kemerdekaan
The Trade Desk adalah penyedia layanan periklanan digital pertama yang memberikan akses secara programmatic ke inventory premium Connected TV IndiHome. Kemitraan ini akan memperlihatkan akurasi serta relevansi lebih kepada pengiklan dalam menargetkan tiga,6 juta pelanggan TV IndiHome berasal 8,2 juta pelanggan broadband permanen serta 14 juta pemirsa potensial pada lebih dari 300 kota pada seluruh Indonesia.berdasarkan Integral Ad Science (IAS), pionir dalam penyedia verifikasi iklan digital, dominan konsumen Indonesia yg menggunakan Connected TV menunjukkan perilaku baru yaitu mereka sangat terbiasa menonton konten perdeo yang diselingi menggunakan iklan. perilaku ini memberi peluang nyata bagi pengiklan buat terhubung dengan konsumen melalui media menggunakan angka pertumbuhan yg tinggi ini.
“dengan Connected TV, buat pertama kalinya kita bisa menerapkan konsep pembelajaran data (data science) ke dalam iklan pada televisi. kini bukan lagi hanya wacana menjangkau penonton pada saat tertentu pada program eksklusif, tetapi menjangkau penonton sesuai lokasi, preferensi serta minat mereka, selagi mereka menonton. “Kami sangat senang bisa bermitra menggunakan The Trade Desk, platform terkemuka dalam penyedia periklanan pada Connected TV buat membantu pengiklan Indonesia memahami serta mengukur hubungan dan respons terhadap iklan menggunakan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan TV linier tradisional dan bisa menyebarkan potensi Connected TV secara optimal,” istilah Vice President Marketing Management Telkom E. Kurniawan.
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.