Beranda Forum Topik Lain-Lain Tesla Pengin Bangun ‘Power Bank’ Raksasa di Indonesia

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
  • #8194

    Tesla serta Pemerintah Indonesia diwakili Kementerian koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi akan bertemu pekan depan. Keduanya bersama PT Aneka Tambang Tbk dan PT Inalum (Persero) akan bertemu secara impian buat membahas proposal planning investasi di tanah air

    keliru satu materi yg akan dibahas asal pertemuan menggunakan Tesla artinya planning membangun penyimpanan tenaga atau Energy Storage System (ESS) pada Indonesia. Tesla kemungkinan akan berinvestasi pada bidang produksi ESS tadi.

    ESS ini seperti power bank super besar dengan giga baterai skala akbar yg bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga puluhan bahkan ratusan mega watt buat stabilisator atau buat pengganti menjadi pembangkit peaker (penopang beban puncak ).

    “Satu lagi kerja sama pada bidang ESS ya, Energy Storage System ya, jadi ESS ini sebenarnya mirip kayak baterai kayak power bank gitu, tapi ini power bank-nya ekstra besar , kapasitasnya bisa puluhan mega watt. kalau power bank kita kan paling 20.000 Watt, bila ini bisa puluhan megawatt bahkan sampai 100 megawatt mereka bisa gitu,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (lima/2/2021).

    Tesla tertarik membangun ESS di Indonesia sebab menjadi negara kepulauan, Indonesia punya potensi yg sangat besar .

    “Mereka sebenarnya asal sisi permintaan ya dari negara-negara lain itu telah sangat tinggi jadi istilahnya mereka bilang memang supply nya asal sisi mereka pun berasal ESS ini nggak poly akan tetapi mereka pengen kolaborasi menggunakan Indonesia sebab mereka melihat Indonesia yang negara kepulauan mempunyai potensi poly renewable energy ini mereka bisa mengkombinasikan teknologi ESS mereka ini untuk di Indonesia serta menyampaikan manfaat yg maksimal ,” terperinci Septian.

    Selain Tesla, Indonesia juga telah menjalin upaya kolaborasi menggunakan beberapa perusahaan lain terkait pengembangan pabrik mobil listrik tersebut. Indonesia jua berniat membentuk pabrik baterai lithium harga ponds mobil listrik dengan LG Chem Ltd. dari Korea Selatan. Selain itu, Indonesia jua sudah bersepakat menggunakan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) asal China. CATL pun telah menandatangani kolaborasi menggunakan Inalum buat pengembangan baterai lithium buat mobil listrik.

    Nah, berdasarkan Septian dari ketiganya, proposal asal Tesla ialah yang paling menarik perhatian pemerintah. karena, Tesla mempunyai teknologi yg terbaik di global.

    “Proposal yang mereka berikan ini relatif tidak sama dengan apa yg diberikan oleh CATL dan jua LG Chemical. Kenapa? karena dari aku memang kalau saya lihat sepintas memang base technology yg akan mereka gunakan itu memang agak tidak sama, jadi kenapa sebenarnya jika asal kami sangat excited kolaborasi menggunakan Tesla,” papar Septian.

    “jikalau boleh dibilang Tesla ini buat teknologi lithium baterai ya buat kendaraan beroda empat electric vehicle ini ialah salah satu yg terbaik lah di dunia. Jadi saya pikir kalau kita ada investasi asal CATL, berasal LG, yg memang mereka merupakan pembuat lithium baterai serta teknologi juga sangat baik juga ditambah menggunakan Tesla, aku pikir nanti kita menjadi anak bangsa mampu poly belajar nanti dari sini,” tambahnya.

    Septian menjelaskan tujuan pemerintah menjalin kolaborasi dengan para pembuat baterai lithium tadi artinya sekaligus untuk transfer teknologi.

    “keliru satu hal yang kita minta dari mereka artinya terdapat transfer teknologi. Jadi ini ialah kesempatan yg baik di mana kita mempunyai opportunity buat bekerja sama menggunakan tiga perusahaan kelas global yg memiliki teknologi lithium baterai yang sangat advance gitu,” pungkasnya.

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.