Beranda Forum Radio SSB Pentingnya Adopsi Teknologi Blockchain Untuk Transaksi Trade Finance Perbankan

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
  • #8280

    Permata Bank baru- baru ini mengumumkan melayani transaksi trade finance menggunakan memanfaatkan teknologi blockchain. Hal ini dilakukan Permata buat menjawab kebutuhan nasabah melalui digitalisasi banyak sekali layanannya.

    tidak hanya itu, berdasarkan Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking Permata Bank penggunaan teknologi blockchain ialah dukungan Permata Bank terhadap upaya Bank Indonesia dalam menavigasi sistem pembayaran nasional yg memanfaatkan penemuan teknologi secara optimal serta bertransformasi digital secara end to end.

    berdasarkan Darwin, Teknologi blockchain memakai konsep distributed ledger yang memungkinkan data terdistribusi pada setiap titik yg terhubung di dalamnya menggunakan efisien dan akuntabel, sebagai akibatnya seluruh pihak pada pada blockchain dapat melakukan pertukaran data secara real time.

    Pemanfaatan blockchain buat trade finance dijelaskan Darwin akan membangun proses transaksi perdagangan global yang lebih simpel, efisien, dan aman, termasuk untuk kebutuhan penerbitan letter of credit (L/C).

    “Penerapan teknologi blockchain dalam transaksi trade finance artinya upaya PermataBank merespon transformasi digital yg berkembang cepat buat membantu pelaku perjuangan serta korporasi pada mengakselerasi pengembangan bisnis mereka,’ ujar Darwin.

    Lebih jauh Darwinn menjelaskan, Implementasi blockchain buat trade ialah angin segar dalam proses transaksi perdagangan, baik perdagangan domestik maupun perdagangan internasional (ekspor-impor). Transaksi trade finance konvensional selama ini kerap disebut rumit, tidak efisien, serta cenderung harga tiket masuk seaworld membutuhkan saat yg usang. syarat ini diperparah sang pandemi Covid-19 yg berdampak pada pembatasan daerah dan kegiatan, menghasilkan banyak sekali prosedur pada transaksi juga menjadi terhambat.

    “Utilisasi blockchain pada trade akan menghemat ketika transaksi, meminimalkan risiko fraud, dan menyederhanakan proses kompleks yg selama ini sebagai tantangan dalam trade konvensional. Selain itu, teknologi blockchain akan memperluas jangkauan layanan PermataBank serta sekaligus memberikan kemudahan bagi nasabah Trade Finance buat bisa bertransaksi tanpa harus tiba ke cabang PermataBank.” tambah Darwin.

    PermataBank memutuskan bekerja sama menggunakan Contour berkat rekam jejaknya menjadi penyedia platform teknologi internasional berbasis blockchain dan sudah sebagai kawan aneka macam bank di dunia.

    Carl Wegner, Chief Executive Officer Contour, menyampaikan, perdagangan dunia sangatlah penting bagi perekonomian Indonesia, namun bank dan usaha Trade Finance umumnya mengikuti proses manual yg berakibat penghalang primer bagi pertumbuhan perdagangan. Transaksi ini merupakan tolok ukur dalam misi kami buat membentuk perdagangan lebih simpel diakses sang seluruh komunitas di seluruh global.

    kolaborasi antara PermataBank dan Contour akan mengoptimalkan transaksi trade sebagai lebih praktis serta efisien, dan membantu nasabah pelaku usaha dan korporasi buat menerima kawan usaha terpercaya dan tervalidasi kredibilitasnya.

    Baca pula:Permata Bank Janjikan standar Baru Internet Banking Melalui PermataNet

    seperti diketahui trade finance mengindikasikan pembiayaan buat perdagangan, dan itu menyangkut transaksi perdagangan domestik serta internasional. Transaksi perdagangan membutuhkan penjual barang dan jasa dan pembeli. banyak sekali perantara seperti bank dan forum keuangan dapat memfasilitasi transaksi ini dengan membiayai perdagangan.

    sementara teknologi blockchain, pada mulanya teknologi blockchain diciptakan hanya sebagai motor penggerak bitcoin, tetapi seiring berjalannya ketika poly orang yg tertarik buat meneliti fungsinya di berbagai sektor industri. di negara Indonesia sendiri, salah satu sektor yang pertumbuhannya tinggi pada tahun 2018 ini artinya sektor keuangan menggunakan pertumbuhan 17% yang ditimbulkan sang pertumbuhan volume kredit dan biaya pencadangan yang lebih mungil asal tahun 2017. Perbankan menjadi galat satu subsektor keuangan yg dominan (berkontribusi lebih kurang 60-70 persen pada sektor keuangan) pada operasinya tak tanggal dari kiprah teknologi, dengan hadirnya teknologi blockchain, subsektor perbankan menjadi industri yg memerlukan pengolahan data secara cepat, efisien, serta safety berpotensi menerima manfaat yang sangat akbar dengan menerapkan teknologi tersebut.

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.