Beranda Forum Topik Lain-Lain Konversi Power Supply, Pertamina EP Hemat Rp 541 Juta/Bulan

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
  • #8189

    Fluktuasi harga minyak dunia, penurunan penjualan, fluktuasi nilai tukar rupiah atau yang diklaim menjadi triple shocks mempunyai akibat terhadap industri hulu migas dunia termasuk di Pertamina.

    Menghadapi itu, Pertamina EP menjadi anak perusahaan Pertamina Persero serta juga di bawah pengawasan SKK Migas, terus melakukan optimalisasi kegiatan operasional hulu migas serta upaya efisiensi agar tetap mampu berinovasi serta survive.

    galat satu upaya efisiensi yg sedang dilakukan oleh unit perjuangan Pertamina EP di daerah kerja Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field mulai menjadikan hasil yang menggembirakan, dimana berhasil melakukan efisiensi dalam harga unilever hal konversi Power Supply asal Diesel Engine Generator sebagai Power Supply berasal PLN.

    acara ini ialah komitmen antara PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field serta PLN yg sudah dilakukan sejak 20 Februari 2019 melalui Pembangunan Power Plant Pad A serta Pad B memakai Diesel Rotary UPS System/DRUPS. acara ini jua merupakan galat satu Breakthrough Project PT Pertamina EP Asset 4 menggunakan sasaran penyelesaian pekerjaan di tahun 2021.

    Indarwan Harsoni, Field Manager Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field menjelaskan kebutuhan listrik adalah jantung penggerak fasilitas operasi produksi, sebab selama ini Sukowati Field Pad A dan B memiliki Power Plant sendiri. Fasilitas ini membutuhkan daya masing- masing sekitar 400 kW yg digunakan buat mengoperasikan Water Injection Pump, ESP serta utilities lainnya.

    namun dengan konversi Power Supply dari Diesel Engine Generator ke PLN pada Pad A dan Pad B ini, dapat memicu efisiensi porto operasional dampak penurunan Fuel Consumption dengan total beban eksisting sebanyak Rp 625,57 juta per bulan dari porto operasional sebelumnya sebesar Rp 1,16 triliun per bulan. adalah ada penghematan biaya operasional sebesar Rp 541,05 juta per bulan (sehabis memakai Power PLN) dan masih bisa ditingkatkan efisiensi nya dengan optimalisasi ketersediaan Power sampai menggunakan 800 kW (Pad A & B).

    “Hal ini adalah komitmen Sukowati Field untuk melakukan cost reduction dan merealisasikan Breakthrough Project, terutama di saat penurunan harga minyak dunia di tengah pandemi covid-19,” kata Soni

    waktu ini PT PLN (PERSERO), sudah merampungkan pembangunan gardu pada area Sukowati Pad A serta Pad B, adalah terdapat potensi percepatan penyambungan Power Supply yang bisa dilakukan buat acara PLN tanpa memakai Diesel Rotary UPS System (DRUPS) supaya mampu dilakukan proses efisiensi operasional lebih dahulu menggunakan menggunakan sistem sewa jaringan.

    Soni menambahkan, adapun beban operasional eksisting yang terdapat pada Pad A merupakan sekitar 153 kW buat beban Pompa suntik (pada luar beban ESP dan utilities lainnya) dan beban operasional eksisting pada Pad B adalah lebih kurang 210 kW untuk pompa suntik dan 1 unit ESP (diluar beban ESP lainnya serta utilities lainnya).

    Melihat total beban dari masing – masing Pad A dan B maka ketersediaan jaringan sewa yang disediakan buat masing – masing Pad A serta B adalah 400 KW. Jaringan sewa ini di sambungkan asal Gardu Milik PT PLN melalui Kabel menuju Trafo di dalam area masing – masing Pad A dan B dan pada Distribusikan melalui Panel Distribusi pada titik masing – masing lokasi dan Diesel Engine Generator yang sebelumnya dijadikan Main Power Supply akan di berubah sebagai Back Up Unit.

    Konversi Power Supply asal Diesel Engine Generator ke PLN pada Pad A serta Pad B ini telah berlangsung sejak 16 September 2020 dengan pembebanan termin pertama merupakan buat beban Pompa suntik pada masing – masing Pad A dan B buat melihat kestabilan Power Supply dari Pihak PT PLN.

    setelah dimonitor semenjak 16 September 2020 syarat Power Supply dari Pihak PT PLN stabil maka dilanjutkan ke tahap ke 2 buat penambahan beban ESP di Pad B dimana syarat ini sudah berjalan semenjak lepas 4 November 2020 serta akan terus pada monitor serta pada evaluasi kestabilan power berasal pihak PT PLN. termin selanjutnya akan dilakukan penambahan beban dengan penambahan ESP dan beban utilities lainnya hingga menggunakan beban tersedia pada masing – masing Pad A serta B sebanyak 400 kW dapat pada Optimalkan.

    Selain efisiensi, program konversi ini juga menyampaikan manfaat lain yang diperoleh yakni penurunan emisi karbon dari penggunaan fuel Consumption sebagai berkurang sebab sudah beralih ke Power PLN.

    Indarwan Harsoni, mengapresiasi Breakthrough Project PT Pertamina EP Asset 4 buat program Konversi Power dapat direalisasikan lebih awal di akhir tahun 2020 yg sebelumnya ditargetkan 2021.

    “Konversi Power Supply dari Diesel Engine Generator ke PLN pada Pad A dan Pad B ini bisa terwujud berkat usaha serta usaha teman-teman seluruh sebagai akibatnya dapat memicu penghematan biaya yang relatif signifikan dan bisa mengurangi cost per barrel di Sukowati Field. saya sangat berterima kasih pada para Perwira – Perwira Sukowati Field yang sudah bekerja keras tidak kenal lelah, buat memajukan Sukowati Field” ujar Soni, panggilan akrabnya.

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.